Ahok Muak Dengan Sindiran Sandiaga Uno Soal Pertumbuhan Ekonomi, Inilah Jawaban Ahok !! |
Detiktop - Cawagub DKI Jakarta Sandiaga Uno
melontarkan penyataan bahwa kepemimpinan Gubernur DKI Jakarta nonaktif
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) berpihak ke menengah ke atas. Hal tersebut
karena Sandiaga melihat pembangunan ekonomi di Jakarta tidak merata.
Ahok pun memberikan jawaban atas
tudingan Sandiaga tersebut. Ahok membeberkan apa saja yang sudah dia
lakukan untuk menaikkan taraf hidup orang Jakarta.
“Kalau kalangan atas saja, saya tanya
sama kamu, sekarang masih ada nggak ketemu orang pakai tas butut, sepatu
butut di gang-gang sempit. Ada nggak orang minjam duit sama bosnya
kalau sakit, atau ke pegadaian pas anaknya mau sekolah. Mana ada. Jadi
yang saya urusin siapa?” kata Ahok di sebuah mal di kawasan Kuningan,
Jakarta Selatan, Rabu (8/3/2017).
Ahok pun mengatakan bahwa programnya
membebaskan PBB untuk tanah di bawah Rp 1 miliar dan BPHTB Rp 2 miliar
adalah untuk orang kalangan menengah ke bawah. Sementara untuk menengah
ke atas, Ahok menyebut banyak pajak untuk mereka.
“Terus yang dibebasin PBB Rp 1 miliar,
BPHTB Rp 2 miliar itu orang kaya apa orang miskin? Orang kaya malah kena
pajak mahal kok, progresif segala macam,” ujar Ahok.
Sebelumnya, Sandiaga Uno menyebut
pembangunan di Jakarta tidak merata. Sandiaga mengatakan pertumbuhan
ekonomi hanya menyentuh kalangan menengah ke atas.
“Banyak sekali pengangguran sekarang.
Kepemimpinan Pak Basuki (Ahok) sekarang hanya memberi kesempatan ke
golongan menengah ke atas. Golongan ke bawah tidak ikut merasakan kue
pertumbuhan ekonomi secara merata,” kata Sandiaga di Posko Melawai,
Jalan Melawai, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/3/2017).
Sandiaga mencontohkan program Ahok yang
tidak berpihak kepada rakyat adalah program ‘Lelang Konsolidasi’. Ia
mengatakan program tersebut hanya menguntungkan para pemodal.
“Saya dapat masukannya dari teman Kadin,
mengenai salah satu program lelang konsolidasi. Program lelang
konsolidasi jelas tidak memihak UMKM. Lelang konsolidasi mengangkat
jumlah yang tidak bisa dijangkau oleh pelaku UMKM,” katanya.