Bonus Deposit Hingga 50% untuk semua member, syarat dan ketentuannya sangat mudah , banyak permainan yang tersedia seperti tembak ikan online , adu banteng , sabung ayam , sportsbook , casino online , poker online , togel online dan masih banyak lagi.
< ;

Minggu, 12 Maret 2017

Habib Rizieq, Politisi PDIP : Jangan Agama Dipolitisasi saja..

Habib Rizieq, Politisi PDIP : Jangan Agama Dipolitisasi saja..
Habib Rizieq, Politisi PDIP : Jangan Agama Dipolitisasi saja.. 
Detiktop - Dalam acara zikir danshalawat untuk negeri yang diselenggarakan oleh keluarga besar Cendana, Rizieq menyampaikan ajakan untuk memilih paslon Anies-Sandi. Acara ini diadakan diMasjid Agung At-Tin, Kompleks Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jaktim, Sabtu (11/3/2017) malam. Imam BesarFront Pembela Islam (FPI) ini menyampaikan mengenaiPerintah Allah Tolak Pemimpin Kafir.

Terkait pernyataan Rizieq ini, Sekretaris Badan Diklat (Badiklat) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari memberikan tanggapan.

"Ini negara berdasar konstitusi Republik Indonesia. Setiap orang berkedudukan sama, boleh memilih dan dipilih untuk urusan dunia, yaitu mensejahterakan rakyat yang syaratnya kapasitas dan kapabilitas. Ini bukan milih pemimpin agama yang harus eksklusif. Jadi, jangan agama dipolitisasi," kata Eva, Minggu (3/2017).

Lanjutnya prinsip ini berlaku di seluruh yurisdiksi Indonesia.

"Jadi, hanya di DKI saja (yang heboh). Pak (Habib-red) Rizieq itu memainkan politisasi agama. Karena hanya di DKI yang ribut. Di pilkada-pilkada yang lain itu berlangsung damai sesuai konstitusi," kata Anggota Komisi XI DPR dari PDIP itu.

Menurut Eva Sundari bahwa pemimpin yang berkah itu dampaknya positif bagi umat.

"Ya, seperti Ahok itu. Kerjanya nyata, warga bahagia - melawan korupsi, banjir berkurang, macet berkurang, marbot-marbot umroh, ada KJP yang bisa juga untuk dapat subsidi beli daging dan beras, termasuk untuk kuliah ke PTN. Ada KJS (Kartu Jakarta Sehat) yang bisa untuk pencegahan dan pengobatan, transportasi gratis untuk KJP (Kartu Jakarta Pintar) dan orang-orang diassable," jelas Eva Sundari Kusuma.

Terkait membela Pancasila, sebagaimana yang disosialisasikan oleh Habib Rizieq dalam berbagai kesempatan aksi-aksi sebelumnya, Eva mengatakan itu sah-sah saja sebagai warga negara Indonesia. Meski demikian, kata Eva, bedakan yang asli dan palsu.

"Pancasila tidak akan politisasi agama, hormat konstitusi. Track record juga harus diperiksa, toh komitmennya terhadap Pancasila sedang diproses polisi atas laporan Mbak Sukma terkait tuduhan penista Pancasila," sindir politikus asal dapil Jawa Timur itu.

Lalu, bagimana jika hal-hal seperti radikalisme, demokrasi leberal, zaman digital, medsos,sikap ekstrem dan intoleran tersebut dapat bisa terjadi bubarnya negara ini? Eva membeberkan beberapa solusi yang edukative.

"Setiap warga negara (Indonesia-red) terutama elit sebaiknya mematuhi hukum dan tidak memecah belah pakai isu agama," tegas Sekretaris Badan Diklat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Politisi perempuan PDIP ini juga mengingatkan semua pihak. Bahwa kita sudah punya Sumpah Pemuda, jangan dimentahkan ke identitas pra kemerdekaan yang terpecah belah hanya karena primodial.

"Jangan politisasi agama, jangan Suriah-kan indonesia," tegas Eva Kusuma Sundari, politikus asal Nganjuk Jawa Timur itu.

 
Super Kawaii Cute Cat Kaoani