Djarot angkat bicara masalah pecat memecat
Detiktop - Djarot angkat bicara masalah pecat memecat |
Detiktop - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswean sempat di tanya soal sikap tegasnya dalam wawacara di sebuah stasiun televisi swasta. Anies di tanya soal memecat anak buah yang melakukan kesalahan. Dalam pertanyaan dari pembawa acara Najwa Shihab , Anies mengatakan bahwa ia sedang berusaha untuk memberhentikan Basuki Tjahaja Purnama atau kerap di sapa Ahok sebagai gubernur DKI Jakarta.
" Tidak mungkin memecat anak buah? Sekarang saja saya berusaha untuk memberhentikan Pak Basuki Tjahaja Purnama dari posisi gubernur. Jadi bagaimana kita enggak berani, apalagi anak buahnya , gubernurnya aja mau di berhentiin," ujar Anies dalam acara Mata Najwa yang di siarkan di Metro TV.
Dalam menanggapi hal tersebut , Cawagub DKI Jakarta yaitu Djarot Saiful Hidayat berpesan kepada pesaingnya agar bersabar. " Saya bilang begini , sabarlah Pak Anies, sabarlah, sebenarnya yang bisa memecat kami yaitu warga masyarakat karena kami merupakan pelayan warga, jadi yang bisa menentukan adalah para warga," kata Djarot usai blusukan di Kelurahan Kampung Melayu. Mantan Wali Kota Blitar ini mengatakan dirinya dan Ahok merupakan pelayan masyarakat yang di kontrak. Kontrak tidak akan di perpanjang apabila warga tidak puas dengan kinerja mereka.
" Kami ini merupakan pelayan yang di kontrak, kontraknya berapa tahun? 5 tahun. Jadi yang bisa mecat kami bukan Pak Anies ya , Pak Anies tidak bisa dong mecat kami. Yang bisa mecat kami adalah para warga, maka sabar , serahkan itu pada pilihan warga," tambah Djarot. Menurutnya Anies tidak bisa memecat apabila warga DKI merasa puas dengan kinerja dari Ahok-Djarot. Soal pemecatan, kata Djarot hanya penilaian dari Anies bersama jajarannya saja.
" Jika warga merasa puas dengan hasil kinerja kami sebagai pelayan warga ya sulit untuk memecat kami , wong seneng. Namun kalau Pak Anies nggak puas ya mungkin itu cuma Pak Anies sama Pak Sandi dan juga teman-temannya, tapi warganya kan belum tentu," ujar Djarot.
Dengan berguyon , Djarot menyebut tidak seperti dirinya dan Ahok , Anies bisa di pecat karena pernah menjabat sebagai menteri beberapa waktu yang lalu. Jabatan menteri, di katakan Djarot adalah pembantu presiden sehingga bisa saja di pecat. " Kalau Pak Anies dulu bisa di pecat karena Pak Anies itu dulu pembantu presiden. Jadi kalau presidennya itu kemudian nggak cocok dengan pembantunya ya pasti di berhentikan," seloroh Djarot.
" Tidak mungkin memecat anak buah? Sekarang saja saya berusaha untuk memberhentikan Pak Basuki Tjahaja Purnama dari posisi gubernur. Jadi bagaimana kita enggak berani, apalagi anak buahnya , gubernurnya aja mau di berhentiin," ujar Anies dalam acara Mata Najwa yang di siarkan di Metro TV.
Dalam menanggapi hal tersebut , Cawagub DKI Jakarta yaitu Djarot Saiful Hidayat berpesan kepada pesaingnya agar bersabar. " Saya bilang begini , sabarlah Pak Anies, sabarlah, sebenarnya yang bisa memecat kami yaitu warga masyarakat karena kami merupakan pelayan warga, jadi yang bisa menentukan adalah para warga," kata Djarot usai blusukan di Kelurahan Kampung Melayu. Mantan Wali Kota Blitar ini mengatakan dirinya dan Ahok merupakan pelayan masyarakat yang di kontrak. Kontrak tidak akan di perpanjang apabila warga tidak puas dengan kinerja mereka.
" Kami ini merupakan pelayan yang di kontrak, kontraknya berapa tahun? 5 tahun. Jadi yang bisa mecat kami bukan Pak Anies ya , Pak Anies tidak bisa dong mecat kami. Yang bisa mecat kami adalah para warga, maka sabar , serahkan itu pada pilihan warga," tambah Djarot. Menurutnya Anies tidak bisa memecat apabila warga DKI merasa puas dengan kinerja dari Ahok-Djarot. Soal pemecatan, kata Djarot hanya penilaian dari Anies bersama jajarannya saja.
" Jika warga merasa puas dengan hasil kinerja kami sebagai pelayan warga ya sulit untuk memecat kami , wong seneng. Namun kalau Pak Anies nggak puas ya mungkin itu cuma Pak Anies sama Pak Sandi dan juga teman-temannya, tapi warganya kan belum tentu," ujar Djarot.
Dengan berguyon , Djarot menyebut tidak seperti dirinya dan Ahok , Anies bisa di pecat karena pernah menjabat sebagai menteri beberapa waktu yang lalu. Jabatan menteri, di katakan Djarot adalah pembantu presiden sehingga bisa saja di pecat. " Kalau Pak Anies dulu bisa di pecat karena Pak Anies itu dulu pembantu presiden. Jadi kalau presidennya itu kemudian nggak cocok dengan pembantunya ya pasti di berhentikan," seloroh Djarot.