Namun menurut Ruhut dirinya dan Hayono sudah dari awal menyatakan dukungannya untuk Ahok di pilgub DKI. sementara Hayono mendeklarasikan mendukung Ahok - Djarot, sebelum setelah partainya itu secara resmi mengusung anak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).Partai Demokrat sendiri secara resmi untuk mencalon kan kader Agus Harimurti dan Sylviana Murni untuk bersaing dengan kader partai lain.
Bahkan dengan keputusan Ruhut dan Djarot membuat sejumlah kader PD pun merasa terusik akan keputusan mereka berdua. sehingga ada beberapa orang dalam Partai demokrat tersebut secara implisit meminta Ruhut mundur dari Demokrat, termasuk ketua Fraksi PD DPR Edhie Baskoro (Ibas). sebab berapa kader partai mengangap pilihan mereka tidak sesuai dengan partai yang mereka dudukin sekarang.
Ruhut sendiri mentuturkan masalah mundur atau tidak nya dalam partai tersebut di kembalikan kepada pribadi masing - masing melalui Komwas, pemanggilannya tadinya hari ini, tapi jadinya besok atau lusa besok. dan saya juga siap menerima keputusan dari partai tersebut. Namun Ruhut berkali - kali menyatakan sikapnya mendukung Ahok tak akan membuat dirinya di pecat dari Demokrat sebab Ketum PD Susilo Bambang Yudhoyono dapat memahami dirinya.
Selama ini Ruhut menegaskan siap dipecat jika pilihannya dianggap menggangu partai. menurut nya SBY sediri bersikap demokratis dan tak pernah memaksanya untuk mendukung calon tertentu pada pilkada DKI. bahkan Ruhut mengatakan kalo dia ada salah pecat saja, kenapa enggak berani pecat aku? ada apa?". kepada DETIKTOP.
Ibas sendiri menanggapi omongan Ruhut dengan," mempersilakan kader Demokrat yang berbeda pandangan untuk mengambil sikap tegas dengan mengundurkan diri dari partai Demokrat dan menempuh jalan lain. namun Ibas juga menyakinin kecintaan Ruhut pada partai Demokrat tidak pernah pudar. saya juga berterima kasih kepada saudara Ruhut yang telah berjuang dan menjadi bagian dalam membesarkan Partai Demokrat.
