Bonus Deposit Hingga 50% untuk semua member, syarat dan ketentuannya sangat mudah , banyak permainan yang tersedia seperti tembak ikan online , adu banteng , sabung ayam , sportsbook , casino online , poker online , togel online dan masih banyak lagi.
< ;

Minggu, 23 Juli 2017

Warga Kampung Walang Tak Ingin Digusur, Lalu Minta Tolong Pada Anies-Sandi. Yakin Bisa? | DETIKTOP

Warga Kampung Walang Tak Ingin Digusur, Lalu Minta Tolong Pada Anies-Sandi. Yakin Bisa?
Warga Kampung Walang Tak Ingin Digusur, Lalu Minta Tolong Pada Anies-Sandi. Yakin Bisa?
Detiktop - Sekali lagi, komitmen, kejujuran serta ketegasan pasangan Anies-Sandi kembali teruji. Kali ini mereka diberi kesempatan entah yang sudah ke berapa kalinya untuk buktikan apakah mereka konsisten dengan ucapan semasa kampanye, terutama terkait penggusuran.

Mereka lantang menolak penggusuran, muncul dari balik tirai, melabelkan diri mereka sebagai pahlawan penyelamat rakyat dari penggusuran. Dengan janji-janji yang menyentuh hati hingga nangis bombay, pasangan ini menolak penggusuran. 

Tidak akan ada lagi penggusuran, tak ada lagi air mata yang tertumpah ruah. Meski banyak yang bingung apa opsi lain selain menggusur, pasangan ini tetap dengan komitmennya menolak penggusuran.

Akan tetapi harapan manis perlahan mulai pahit, karena Sandiaga diam-diam mendukung Pemprov DKI melakukan penggusuran di kawasan Bukit Duri beberapa waktu lalu. Dia mendukung asalkan ada solusi buat warga. 

Lah, kemarin Ahok gusur sana-sini memangnya tidak ada solusi buat warga? Memangnya dulu Ahok gusur lalu warga ditelantarkan begitu saja? Nyatanya mereka direlokasi ke rusun yang lebih layak, diberi transportasi gratis, dan fasilitas gratis lainnya. Kurang enak apa coba?

Kenapa sekarang baru berikan dukungan? Jangan katakan kalau mereka perlahan tapi pasti mulai mendukung apa yang dilakukan Ahok. Tolong jangan katakan kalau mereka sadar tak ada solusi lain yang lebih baik selain gusur dan relokasi. 

Tolong jangan sekali pun katakan kalau janji semasa kampanye adalah topeng belaka, lalu ujung-ujungnya melakukan apa yang sudah dilakukan Ahok. Ini mah namanya keberpihakan pada Ahok dong hahaha.

Integritas mereka akan kembali diuji karena Pemprov DKI berencana membangun sodetan di Kampung Walang yang rupanya mendapatkan protes penolakan dari warga setempat. Dan warga memilih menggunakan Anies-Sandi sebagai perisai untuk mencari bantuan. Sebuah tindakan yang pas untuk menguji pasangan ini.

Djarot yang sekarang menjadi Gubernur DKI Jakarta, menjawab dengan enteng, dan tetap akan melanjutkan rencana tersebut tidak peduli meski ada protes dari warga. “Oh, nggak apa-apa. Minta perlindungan kan boleh. 

Tapi kalau melanggar aturan, masa dilindungi?” kata Djarot di Balai Kota, seperti diberitakan kriminalitas.com. Pasalnya Djarot telah meminta izin dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk menata kolong tol di daerah Jakarta, termasuk rencana pembangunan taman di kolong tol Kalijodo. 

“Saya sudah sampaikan kepada Pak Menteri dan disambut baik. Kami sampaikan secara tertulis dan lisan untuk menjaga dan memanfaatkan secara baik. Saya sampaikan itu bisa dijadikan untuk taman. Tempat parkir, ya yang tertata dengan baik,” kata Djarot.

Lantas mengapa warga Kampung Walang meminta tolong pada Anies-Sandi? Soalnya dulu Anies pernah berkampanye di sana dan berjanji tidak akan lagi penggusuran. Tidak heran kalau mungkin warga di sana kebanyakan memilihnya dengan harapan dapat hidup tenang tanpa dihantui isu penggusuran. 

Kalau Ahok menang lagi, bakal kena gusur dan dipindahkan. “Kalau pemimpin itu yang dipegang janjinya. Ya kami berharap Pak Anies tetap pada janjinya saat kampanye,” kata Mardi, salah seorang warga setempat.

Masalahnya bagaimana kalau mereka tidak mampu melaksanakan janjinya? Bukan bermaksud pesimis, tapi melihat track record mereka yang terkesan bertele-tele dan tak ada pendirian tetap pada program kerjanya, apa sih yang bisa diharapkan? 

Saya sudah capek jelaskan di sini, lihat saja berita atau artikel di sini, maka kita akan mendapati banyaknya ketidakkonsistenan. Apa yang diucap tidak sama dengan yang dulu. Apa yang dijanjikan, beberapa dibatalkan. Bahkan kadang apa yang diucapkan Anies berbeda dengan apa yang diucapkan Sandiaga.

Mengenai masalah penggusuran ini memang sering dijadikan alat politik, terutama mereka yang pingin cari muka dan ambil hati warga padahal tahu kalau apa yang dilakukan warga adalah pelanggaran (menempati lahan yang tidak semestinya). 

Tapi demi ambisi ya beginilah jadinya. Yang satu suka tebar pesona dan janji manis, yang lain mau-maunya dibohongi pakai janji manis. Klop. Habis perkara.

 
Super Kawaii Cute Cat Kaoani