Bonus Deposit Hingga 50% untuk semua member, syarat dan ketentuannya sangat mudah , banyak permainan yang tersedia seperti tembak ikan online , adu banteng , sabung ayam , sportsbook , casino online , poker online , togel online dan masih banyak lagi.
< ;

Sabtu, 05 November 2016

Bukti Gusdur Pernah di Zalimin oleh Kroni Amen Rais

Detiktop - Tentu kita mengenal sekali sosok Almarhum Gusdur atau yang dipanggil Abdurrahman Wahid Mantan Presiden Republik Indonesia ke -4 yang terpilih pada tahun 1999 menggantikan BJ.Habibie.

Tapi sebuah kejadian sejarah yang menyakitkan sekali bagi dirinya saat dia harus dilengserkan secara tidak hormat dari bangku kepresidenannya.Tapi tidak banyak yang tahu lengsernya Gus Dur adalah rekayasa politik yang diciptakan oleh musuh-musuh dalam kabinet sendiri yang tadinya mendukungnya saat Pemilu MPR 1999.

Siapakah orang-orang itu ? Ya,Anda pasti tahu salah satu yang ngotot untuk melengserkan bapak kita satu ini adalah Amen Rais.Tapi Amen Rais tidak akan mampu melengserkan Gusdur tanpa bantuan pihak-pihak dari dalam Istana negara yang ikut ambil bagian dalam menjatuhkan tahtanya.

Sebenarnya Gusdur salah satu sosok yang dicintai banyak masyarakat,Yang selalu mengedepankan suara rakyat,Tapi hal itu membuatnya yang saat itu memasuki masa 2 tahun dirinya menjabat menimbulkan kekhawatiran politik dikubuh MPR/DPR yang menilai perilaku Gusdur yang terlalu Pro Rakyat tanpa mempertimbangkan efek politik disetiap keputusannya justru akan menimbulkan konflik pemberontakan Rakyat terhadap Banda perwakilan Rakyat MPR dan DPR.

Hal itu lah yang menyulut mulainya terdapat gerakan kroni-kroni mata-mata Istana yang menusuk Gusdur dari belakang.Gusdur mulai ditusuk oleh menteri-menterinya saat skandal tahun 2000 tentang darurat militer Maluku semakin memburuk.Amen Rais yang semula mendukung Gusdur berbalik menjadi pembela Partai Oposisi.

Pada bulan Maret 2001 Gus Dur mencoba membalas gerakan dari oposisis dengan melakukan gerakan politik dalam kabinetnya sendiri.Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Yusril Ihza Mahendra saat itu secara tidak hormat dicopot dari kabinetnya karena Yusril secara lantang mengeluarkan permintaan agar Gus Dur mundur dari jabatannya.Lalu Menteri Kehutanan Nurmahmudi Ismail juga dicopot dengan alasan yang berbeda dengan visi misi kepresidenan,berlawanan dengan pengambilan kebijakan dan dianggap tidak dapat mengendalikan konidi Partai Keadilan yang saat itu eranya ikut dalam aksi menuntut Gus Dur mundur.

Gus dur pun mulai putus asah dan meminta tolong kepada Menteri Koordinator Politik,Sosial,dan Keamanan (Menko Polsoskam) saat itu yaitu Susilo Bambang Yudhoyono untuk menyatakan keadaan darurat.SBY saat itu menolak permintaan Gus Dur itu,Lalu Gus Dur pun memberhentikannya dari jabatannya beserta empat Menteri lainnya dalam reshuffle kabinet pada tanggal 1 Juli 2001.

Namun setelah reshuffle itu Gus Dur betul-betul digempur oleh mantqan-mantan Menterinya yang bergabung menjadi kroni-kroni Amen Rais yang memang menginginkan Gus Dur lengser.Tapi Gusdur tidak bodoh,Dia mengetahui posisinya sudah tidak bisa dipertahankan lagi.

Pada sebelum dia dilengserkan Gusdur sempat mengambil langkah untuk membuat pemberlakuan dekrit yang berisi Pembubaran MPR/DPR untuk mengembalikan kekuasaan kembali ketangan rakyat,Karena Gus Dur tahu bahwa pada saat itu badan MPR/DPR sudah tidak bersih lagi dan hanya mementingkan kepentingan politik bukan dari kepentingan masyarakat.Gus dur juga menghimbau segeranya dilakukan pemilu dalam waktu satu tahun dan membekukan Partai Golkar sebagai bentuk perlawanan terhadap sidang Istimewa MPR.Tapi dekrit itu tidak memperoleh dukungan penuh dan pada tanggal 23 Juli,Secara kotor Amen Rais memimpin sidang MPR selaku ketua melengserkan Gus dur dari jabatannya dan melantik Megawati Soekarno Putri.Saat itulah rakyat Indonesia melambai tangan kepada Gusdur.

Kejahatan politik pun akhirnya dirasakan sangat sakit dirasakan oleh Gusdur.Diusir dari Istana Kepresidenen pada tanggal 23 Juli 2001 kini sering diingat sebagai sejarah penting perpolitikan Indonesia,Kekuasaan Gusdur secara paksa dihentikan oleh MPR melalui sidang Istimewa yang berjalan cukup panas di senayan.

Para pendukung Gus Dur dan tokoh masyarakat sempat berdemo menolak keputusan MPR,Namun MPR telah meminta TNI menurunkan 4000 pasukannya untuk mengamankan gedung MPR/DPR disenayan.Pada saat itu juga Gusdur harus menerima kekalahannya untuk memperjuangkan hak rakyat.

Rekayasa politik telah terjadi,Amen Rais yang disebut sebagai penggerak era Reformasi dan seolah pro rakyat saat menggulingkan pemerintahan order baru,Hanya memakai kedok itu untuk menguasai kedudukan dibangku MPR dan menjadikan MPR sebagai lembaga yang tidak bisa diganggu gugat oleh sapapun juga oleh rakyat.

Gusdur yang ingin membenarkan kesalahan itu dan sudah mencium niat buruk dari Amen Rais dan kroni-kroninya harus kalah mentah-mentah digulingkan secara tidak hormat dengan cara politik yang kotor.Gusdur dituduh tidak becus dalam memimpin negara,Dan dianggap keputusan politik yang diambilnya dapat merugikan dan membuat mundur negara Indonesia.

Nyatanya tidak,bagi mereka yang mengerti sejarah politik ini,Jaman Gusdur adalah jaman dimana MPR ketakutan karena Gusdur satu-satunya Presiden yang berani menentang MPR dan ingin membubarkan bandan yang berkedok mewakili rakyat itu.

Tapi untung saja berkat tindakan Almarhum Gusdur itu dalam waktu beberapa tahun kemudian,Setelah Amen Rais juga sudah tidak menduduki bangku Ketua MPR lagi perjuangannya tidak sia-sia.

Pemilihan Kepala Negara kini sudah bisa dipilih langsung oleh rakyat,Tidak mengacu lagi pada sistem lama seperti dulu yang dimana rakyat hany bisa menerima pilihan dari MPR.Jadi dalam artikel ini saya selaku penulis hanya ingin menguak sedikit sejarah salah satu perjuangan Gusdur dan kenyataan bahwa Gusdur sudah dizalimi dan difitnah secara kejam akibat permainan politi Indonesia.

 
Super Kawaii Cute Cat Kaoani