Abyss Creations selaku pembuat robot juga menuturkan dalam kali ini robot akan di buat peka terhadap sentuhan karena terbuat dari kulit sintestis dan di lengkapi dengan sensor-sensor listrik yang membuat mereka bisa beraksi, bergetar , bergerak dan berbicara.
Penulis buku "Love and Sex With Robots" David Levy juga menangggapi inovasi robot-robot yang di buat hanya perlu menyesuaikan apa orientasi seksual dari pemiliknya berserta selera gaya mereka bercinta.
Akan tetapi dengan kembangnya robot yang canggih tersebut akan membuat para peminat robot mengeluarkan biaya yang harus terbilang mahal, di mana di perkirakan dengan harga 15.000 dollar AS atau berkisaran Rp 196 juta. bahkan Abyss Creations menuturkan akan meluncurkan robot cangih di pasaran pada tahun 2017 nanti.
Levy juga menuturkan menurutya penelitian di bidang kepintaran buatan juga berhasil meningkatkan kemampuan komputer untuk berbincang layaknya manusia betulan, maka robot di perkirakan kerap memiliki kemapuan layaknya manusia merayu dan berbicara lembut saat bercinta.
Salah satu media Detiktop juga membenarkn ini bukan inovasi pertama yang di kembangkan oleh California, dan sebelumnya, Abyss lebih dulu menciptakan Realdolls, di mana dengan robot seks pertama yang diklaim sangat mirip dengan manusia.
Sementara itu di sisi lain, Dr Kathleen Richardson dari De Monfort University, inggris mengatakn keberatan dengan peluncuran robot seks tersebut. di mana menurut nya kemunculan robot seks hanya akan menguatkan stereotip terhadapa wanita. dan menegaskan bahwa hubungan itu hanya masalah fisik saja.
"Saya pikir peluncuran robot tersebut akan merusak hubungan antara pria dengan wanita, bahkan dewasa dan anak-anak. pria dengan pria dan wanita dengan wanita," tegas Dr Kathleen.
