Polsek Menteng Jakarta Pusat mengungkapkan berhasil menangkap empat orang Anak Baru Gede (ABG?), dimana tertangkap melakukan aksi pemerasan disertai penodongan terhadap pejalan kaki yang melintas di JPO. para pelaku melakukan aksi mereka pada minggu 2 oktober 2016 pukul 08.00 di mana pagi tadi di atas JPO melancarkan kejahatan mereka dengan memeras para pelaku yang melintas di jembatan penyeberangan orang di Plaza Indonesia, Jln MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Komesaris Ronald Purba membenarkan keempat orang ABG yang di tangkap oleh jajalan anggotanya adalah pelaku pemerasan. hal itu terjadi setelah mendapatkan laporan dari korban. di mana awal nya korban yang berjumlah tiga orang melintas di Jembatan Penyebrangan Orang di berhentikan oleh empat orang yang seumuran dengan para korban. sambil menodong dengan senjata tajam."
Ronald juga mengungkap sasaran ke empat pelaku adalah anak-anak seusiaanya yang berjalan di atas JPO. para pelaku menggunakan motif dengan mendekati korban yang lewat dan salah satu pelaku merangkul korban yang lewat sambil mengancam. mereka bahkan memaksa korban untuk menyerahkan uang atau handphone dan barang berharga milik korban sambil memberikan ancanman.
Bahkan para pelaku mengancam akan menusuk para korban dengan senjata tajam yang di sudah di sediakan oleh para pelaku untuk melakukan aksi mereka. bahkan para pelaku tidak segan-segan untuk melakukan kekerasan apabila tidak menuruti keinginan para pelaku. setelah selesai merampas barang korban, para pelaku kemudian melarikan diri.
Setelah ketiga korban melaporkan kejadian tersebut di polsek Menteng, anggota jajalan polisi langsung melakukan pengejaran di tempat kejadian. selang berapa waktu pencarian di lokasi tersebut petugas kepolisian berhasil.meringkus keempatnya pelaku yakni DN (12) , NI (16) , SA (14) , dan AM (15).
Para pelaku juga mengaku sering melakukan aksi serupa di sekitar lokasi. tetapi sejauh ini pihak kepolisian belum pernah menerima laporan. dan baru kali ini pihak kepolisian mendapatkan laporan dari korban pemerasan dan kejahatan di JPO. bahkan para pelaku yang masih berstatus bersekolah dan ada yang sudah putus sekolah dan ada juga pelaku yang memiliki tatto," pungkas dari Kombes Ronal Purba.
