Dalam proses kasus tersebut tim Polda Metro Jaya sudah melakukan pemeriksaan terhadap pemilik vendor dan saksi-saksi lain yang melihat kejadian. bahkan tim kepolisian sudah turut memeriksa 8 orang dalam kasus reklame tersebut.
Bahkan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Awi Setiyono juga menugaskan Tim Subdit Cyber Crime Ditreskrimsus untuk melakukan uji digital forensik terhadap perangkat CPU yang di bawa dari kantor PT Transito Adiman Jati. di mana untuk memastikan ada tidak nya kesengajaan dalam penayangan video porno tersebut di dalam papan iklan reklame.
Kombes Awi Setiyono juga menuturkan dalam proses pemeriksaan digital forensik berguna untuk mengetahui ada nya yang menghack date base atau orang iseng yang ingin sabotase. namun itu semua akan terbukti saat melakukan pemeriksaan dari digital forensik.
Videotron yang berukuran 24 meter persegi di jalan Pangeran Antasari dimiliki oleh PT. Matapena Komunikasi Advertama, namun dalam proses pengelola konten disubkontrakkan ke PT Transito Adiman Jati Transito Advertising.
Namun Pihak Transito Adiman Jati menyakini muncul nya Film Porno di videotron bukan karena kesengajaan. dimana perusahan yang mengelola konten iklan pada videotron tersebut melakukan pelaporan kejadian tersebut ke polisi.
Juru bicara PT Transito Adiman Jati, Widi Krastawan mengatakan atas penyiaran video porno tersebut di luar dugaan di mana tentu problem buat perusahaannya. dan dia juga menjelaskan sudah melaporkan ke polisi kasus ini. dan teman-teman PT Transito Adiman Jati juga saat ini sedang berada di Polda untuk di periksa, bahkan sang juru bicara PT tersebut ingin segera melacak siapa pelaku di balik masalah tersebut. dan juga menegaskan itu bukan ulah dari pihak PT Transito Adiman Jati. melainkan di hack oleh orang yang iseng.
